Saturday, February 12, 2011

Pusingnya Long Distance RelationSIP ...

Teringat sekitar 4 tahun yang lalu tepatnya 16 Desember 2007, aku memberanikan diri menembak seorang gadis. Sekali dalam hidupku setelah 26 tahun hidup dengan status "High Quality Jomblo" wakakaka ... (Pasti pada muntah mbacanya...waheteverlah). Kisah cinta yang unik yang mungkin akan aku ceritakan pada waktu yang lain saja. Pastinya peristiwa penembakan hanya melalui hape. Begitulah ... karena kondisi berjauhan dan jarak yang memisahkan...

Dimensi jarak membuat segala sesuatu menjadi terbatas. Dari tahun 2007 sekarang sepertinya akrab kami dengan sebuah hubungan jarak jauh. Sebuah hubungan yang sebenarnya "tidak sehat". Kenapa begitu ? Karena sering kami menjadi sakit jiwa karena jarak yang berjauhan. Komunikasi yang tidak lancar, salah paham dan berbagai kesibukan membuat hubungan kami bagai kapal di tengah pasar ! KACAU hahaha ...

Aku bekerja di Medan sedangkan dia bekerja di Lampung. Lampung dan Medan jauhhh pastinya apalagi kalo jalan kaki. Dijamin pengsan ! Aku bekerja dengan sistem shift. Kadang siang kadang malam belum lagi ditambah dengan pekerjaan lain. Dia bekerja di pedalaman dan wilayah yang ndeso banget. Sinyal hape payah, kendaraan susah dan gaji menderita. (LEBAY!!). Kondisi keuangan kami yang sama2 dibawa garis kemiskinan membuat segalanya harus berjauhan. Genap sudah ! Kisah cinta dua kaum dhuafa ... fiuuhhh. Alhasil, kami bertemu hanya setahun sekali pada moment Natal...

Dan parahnya, setelah menikahpun kami harus mengalami berpisah. Sehari setelah menikah kami harus menuju Jakarta dan Medan mengurus tugas belajarku ke Belanda. Selang 2 minggu dia harus kembali mengajar dan aku harus kembali ke Medan. Waktu kami hanya 1 minggu pada bulan agustus 2010 sebelum pada tanggal 19 Agustus 2010 aku terbang ke Belanda. Kadang merasa kasihan dengan istriku ketika dia bertanya kapan kami hidup normal sebagai pasangan, kapan kita punya anak, kapan kita kumpul lagi ... Dalam arti satu rumah seperti pasangan lain. Aku menjawab "Pasti nanti kita akan seperti mereka, kamu sabar ya". Kadang hati kecilkupun menangis. Segila-gilanya diriku, aku juga manusia biasa. Aku juga punya kerinduan seperti yang lain. Tinggal damai dalam rumah sendiri, bersama anak dan istriku. Tidak perlu mobil mewah dan semua perkakas ga penting. Cukuplah rumah mungil, istri yang mengasihiku dan anak yang membanggakan. (muluk muluk ga sih ... hahaha).

Cuma lima hurup yang sering aku ucapkan "SABAR ... SABAR ... SABAR". Biar 5 hurup tapi selalu aku ulang. Istriku ga akan pernah tahu menderitanya aku disini. kalau orang melihat aku selalu cengar cengir dan senyum tapi mereka nggak pernah tau bagaimana pergumulanku menjawab semua keadaan ini. Ditengah berbagai tanggungjawab dan beban yang harus aku jawab, aku juga harus mampu "terlihat" tegar supaya bisa menopang yang lemah. Paling tidak sampai saat ini aku masih bisa tersenyum manisss.... iya ndak ? hahahay

Yahoo Messenger, Skype, FB dan provider telp adalah beberapa teknologi yang membantu kami. Terimakasih sangad untuk para penemu mereka ...! Marah adalah sesuatu yang wajar mewarnai kehidupan kami. Kehidupan keluarga tanpa silang pendapat itu bohong. Apalagi untuk kami yang berjauhan dan sama2 keras kepala. Apalagi sekarang, dengan beban studi yang aku alami dan waktu yang berlainan membuat segalanya semakin rumit. Kami hanya bisa berYM atau ber SKYPE sabtu dan minggu. Selebihnya kami hanya berSMS sajah. Ketika aku pulang kuliah jam 6 sore (waktu belanda), maka istriku sedang nyenyak dalam tidurnya. Ketika aku selesai belajar malem jam 12 malem. Istriku bangun pagi dan memulai aktifitas. Segalanya bertambah suliiiit. Perlu kesabaran dan rasa sayang besar untuk mengatasi semuanya itu. Thanks GOD kalau sampai saat ini semua masih bisa diatasi.

Aku janji akan segera pulang setelah menyelesaikan tugas belajar di tempat ini. Aku akan mengurus kehidupan rumah tanggaku yang terbengkalai. Menata kembali semua harapan kami. Kamu yang sabar ya sayang ... Tidak peduli jarak ini. Kita bertemu dalam DOA ...

Sabar sabar sabar sabar sabar ... Tuhan, mohon bri hati sabar dan ikhlas kepada kami...
*sampai semuanya berlalu ...

6 comments:

ias said...

waw...LDR? gue banget tuh ya'... =))

Anonymous said...

mas yahyaaa..

kalo menurutku dengan kita berusaha tegar itulah nunjukkin gimana tingkat kedewasaan kita *caelah* kalo aku sih ya berhubung belum dewasa kalo lagi bete ya keliatannya bete ga pernah keliatan seneng.. keren deh pokoknya mas yahya.. hehe.

aku ga cukup smsan doang mas, lagi pula sms lebih mahal ternyata dari bbman, jadi salah satu alesan utama beli bb itu sih.. soalnya aku ga bisa sehari aja ga ngobrol sama pacar.. dibela belain deh :D

Arie said...

Ketika semua tidak semudah yang dibayangkan, dan hanya tangis campur tawa yang bisa diungkapkan, rasanya hampir gila dan lebih gila karena jg membuat pasangan hampir gila pula...lagi2 hanya Tuhan tempat kita menyerahkan diri *lg agak normal*

But like others oftenly said "we're in the same boat kawan...in this very big ocean"

*nangisss*

estehmanisaromastrawberry said...

dont worry mas yahya
Tuhan slalu beri jalan, Amin
keep smiling on every path you take

Yahya said...

Ias : oh yaa yang mana nih iass ??? Yayangmu dr planet bumi kan :)

Anan : wah nampaknya mau beli BB :)

Yahya said...

Arie : we are in the same ocean but we have different boats. My boat is smaller than ur boats guys. :)

esetehmanis : Thank you ya buat supportnya. Sukses buat kamu juga...blogmu baguuuss :)